Hemodialisis adalah prosedur medis yang digunakan untuk menggantikan fungsi ginjal yang hilang atau tidak berfungsi dengan baik. Ini merupakan salah satu jenis terapi dialisis yang paling umum digunakan. Hemodialisis membantu membersihkan darah dari limbah, garam, dan kelebihan cairan yang biasanya disaring oleh ginjal yang sehat.

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang proses hemodialisis:

a. Persiapan: Sebelum sesi hemodialisis, seorang pasien akan menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kecocokan dan menentukan pengaturan yang tepat untuk terapi. Dokter akan memeriksa tekanan darah, berat badan, kadar cairan, dan kondisi medis lainnya. Selain itu, pasien mungkin perlu membatasi asupan makanan tertentu dan obat-obatan sebelum prosedur.

b. Akses Vaskular: Sebelum memulai hemodialisis, pasien akan memiliki akses vaskular, yaitu jalur masuk yang aman untuk menghubungkan mesin dialisis ke pembuluh darah. Ada beberapa jenis akses vaskular yang umum digunakan, seperti kateter vaskular (selang yang dimasukkan melalui pembuluh darah besar), arteriovenous (AV) fistula (penggabungan pembuluh darah arteri dan vena), atau arteriovenous (AV) graft (penghubung buatan antara arteri dan vena).

c. Pengaturan Mesin Dialisis: Pasien akan ditempatkan di kursi khusus atau tempat tidur yang nyaman. Setelah akses vaskular dipasang, mesin dialisis akan diatur dengan menghubungkan saluran darah pasien ke mesin. Mesin dialisis memiliki filter khusus yang disebut dialiser atau membran dialisis. Darah pasien akan mengalir melalui dialiser, di mana limbah dan kelebihan cairan akan dihapus.

d. Proses Dialisis: Selama proses hemodialisis, darah pasien akan mengalir dari tubuh melalui akses vaskular ke mesin dialisis. Di mesin dialisis, darah mengalir melalui serangkaian tabung dan filter yang menghilangkan limbah dan kelebihan cairan. Dalam proses ini, zat-zat penting yang tetap dibutuhkan oleh tubuh, seperti elektrolit dan nutrisi, tetap ada dalam darah. Cairan dialisis khusus yang mengandung elektrolit dan garam akan digunakan untuk membantu menghilangkan limbah dari darah.

f. Monitor dan Pengawasan: Selama hemodialisis, pasien akan dipantau secara ketat oleh tim medis terlatih. Parameter seperti tekanan darah, denyut jantung, suhu tubuh, dan berat badan akan diukur secara teratur selama sesi. Jika ada perubahan yang signifikan dalam kondisi pasien, tindakan dapat diambil untuk menjaga stabilitasnya.

g. Durasi dan Frekuensi: Durasi dan frekuensi sesi hemodialisis bervariasi tergantung pada kondisi pasien. Biasanya, sesi hemodialisis berlangsung antara 3 hingga 5 jam dan dilakukan sekitar 3 kali seminggu. Namun, ini dapat berbeda untuk setiap individu tergantung pada tingkat keparahan penyakit ginjal dan kebutuhan spesifik mereka.

h. Efek Samping: Meskipun hemodialisis merupakan terapi yang penting untuk menjaga kesehatan pasien dengan gangguan ginjal, prosedur ini dapat menyebabkan beberapa efek samping. Beberapa efek samping yang umum termasuk penurunan tekanan darah, mual, pusing, kelelahan, dan gatal-gatal pada kulit. Tim medis akan memantau pasien dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi efek samping ini.

Hemodialisis adalah prosedur yang kompleks dan membutuhkan pemantauan dan perawatan yang cermat oleh tim medis yang berpengalaman. Hal ini penting untuk mengikuti rencana perawatan yang ditetapkan oleh dokter dan melaporkan setiap perubahan gejala atau efek samping yang dirasakan selama proses hemodialisis.

Fasilitas Layanan

HFR