Fasilitas Layanan

In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma yang dilakukan di dalam laboratorium. Ketika hasil pembuahan sudah menjadi embrio, barulah dipindahkan ke dalam rahim wanita.

Setelah pindah ke dalam rahim, embrio akan tumbuh layaknya janin pada umumnya dan lahir sembilan bulan kemudian.

Apabila Sahabat MIKA sedang berupaya memiliki momongan tetapi tidak kunjung diberi rezeki, bisa berupaya dengan mencoba program ini.

Namun, program bayi tabung bukanlah program fertilisasi yang instan. Sahabat MIKA perlu melalui sejumlah proses dan tahapan.

Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja dan prosedur bayi tabung.

Cara Kerja Bayi Tabung

Bayi tabung merupakan teknologi yang membantu proses reproduksi di dalam laboratorium.

Secara sederhana, dalam program bayi tabung, sel telur akan dikeluarkan dari tubuh untuk dibuahi oleh sel sperma di dalam laboratorium.

Sebelum terjadi pembuahan, sel telur harus distimulasi terlebih dulu menggunakan suntikan hormon. Tujuannya, agar sel-sel telur dapat matang lebih cepat.

Kemudian, dibantu USG, dokter akan mengambil sel telur menggunakan alat suntik. Lalu, sel telur akan ditampung dalam sebuah wadah khusus.

Setelah itu, dokter akan menyuntikkan sel sperma ke wadah yang sama dengan sel telur. Biasanya, dokter akan menunggu hingga enam hari agar hasil dari pembuahan menjadi embrio.

Embrio tersebut kemudian akan dimasukkan ke dalam rahim wanita. Lalu, pasangan yang mengikuti program ini pun tinggal menunggu embrio berkembang.

Prosedur Bayi Tabung

Ketika merasa mengalami masalah kesuburan, Sahabat MIKA tentu tidak akan serta-merta direkomendasikan untuk mengikuti program bayi tabung. Berikut adalah prosedur yang harus Sahabat MIKA jalani dari awal sampai akhir:

• Pasangan yang mengalami masalah kesuburan berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan
• Pada beberapa pasien, dokter akan merekomendasikan pil KB atau estrogen untuk menghambat perkembangan kista ovarium dan mengendalikan siklus menstruasi
• Dokter akan memberikan suntikan hormon untuk mematangkan sel telur secara bersamaan
• Dokter juga akan memantau perkembangan stimulasi hormon melalui USG
• Suntikan hormon terakhir akan diberikan antara hari ke sembilan hingga hari ke-14 setelah suntikan pertama
• Apabila sudah siap dan sel telur sudah matang, dokter akan mempersiapkan prosedur pengambilan sel telur (biasanya 36 jam setelah suntikan hormon terakhir)
• Pengambilan sel telur menggunakan jarum tipis yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menarik sel telur
• Setelah diambil, sel telur akan ditempatkan di dalam wadah khusus yang akan dimasukkan ke dalam inkubator
• Dokter akan menyuntikkan sperma ke dalam inkubator untuk membuahi sel telur
• Sahabat MIKA dan dokter akan menunggu sekira enam hari hingga hasil pembuahan berkembang jadi embrio
• Sebelum transfer embrio, Sahabat MIKA akan diminta dokter untuk menerima obat hormon dalam bentuk oral, suntikan, atau dimasukkan ke dalam vagina untuk mempersiapkan rahim menerima embrio
• Saat transfer embrio, dokter menggunakan spekulum (alat pembuka vagina) untuk membuka vagina. Lalu, kateter dimasukkan ke dalam vagina untuk memasukkan embrio ke dalam rahim

Setelah menjalani prosedur di atas, Sahabat MIKA dan pasangan tinggal menunggu janin berkembang. Selain itu, 14 hari setelah prosedur transfer embrio, Sahabat MIKA harus kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan kandungan.

Untuk perawatan kandungan, jangan lupa rutin konsultasi dengan dokter kandungan, ya!

Apa yang Harus Dipersiapkan?

Sebelum menjalani prosedur seperti yang disebutkan di atas, Sahabat MIKA dapat mempersiapkan diri dengan melakukan langkah-langkah berikut:

• Konsultasi dengan dokter spesialis kandungan
• Lakukan pap smear untuk periksa kesehatan rahim dan mammografi untuk lihat kondisi payudara
• Pemeriksaan air mani untuk pria
• Pemeriksaan penyakit menular seksual (PMS)
• Tes urin, darah, dan sel telur

Itulah penjelasan mengenai cara kerja dan prosedur bayi tabung.

Apabila Sahabat MIKA dan pasangan memiliki masalah kesuburan, konsultasikan lebih dulu dengan dokter spesialis kandungan, ya!