Jakarta, 9 Mei 2022
PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk. ("Mitra Keluarga" atau "Perusahaan", terdaftar sebagai "MIKA" di Bursa Efek Indonesia) telah mengumumkan hasil keuangannya untuk 1Q 2022.
Ikhtisar Kinerja
Mitra Keluarga membukukan Pendapatan dan EBITDA 1Q22 sebesar Rp 1,09 triliun dan Rp 430,1 miliar, mencerminkan pertumbuhan sebesar 15,5% dan 36.4% dibandingkan dengan 4Q 2021. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan berlanjutnya pemulihan volume pasien non-Covid-19, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya di tahun 2021. Meskipun terdapat lonjakan singkat kasus Covid-19 di awal Februari 2022, Volume pasien rawat inap Mitra Keluarga tetap mengalami partumbuhan menjadi 58,4 ribu, dari 53,1 ribu pada 4Q 2021, mencerminkan pertumbuhan sebesar 10,1%; hal ini juga sejalan dengan Hari Rawat Inap, yang naik dari 162 ribu di 4Q 2021 menjadi 174 ribu di 1Q 2022. Tingkat okupansi tempat tidur juga naik, dari 52,9% di 4Q 2021 menjadi 57,8% di 1Q 2022, sementara jumlah tempat tidur operasional telah meningkat dari 3.320 tempat tidur di 4Q21 menjadi 3.343 di 1Q 2022, mencerminkan peningkatan 3,7% Q-o-Q. Bisnis rawat jalan juga menunjukkan pemulihan yang signifikan, kunjungan rawat jalan meningkat menjadi 640 ribu di 1Q 2022 dari 600 ribu di 4Q 2022, naik 6,6% dibandingkan kuartal sebelumnya. Lonjakan singkat kasus Covid-19, ditambah dengan sedikit kenaikan tarif rumah sakit di awal Januari, telah meningkatkan intensitas pendapatan, rata-rata pendapatan per hari rawat inap, menjadi Rp 4,1 juta pada 1Q 2022 dari Rp 3,7 juta pada kuartal sebelumnya, atau mencerminkan pertumbuhan sebesar 11%. Rata-rata pendapatan per kunjungan rawat jalan juga menunjukkan peningkatan, dari Rp 580 ribu di 4Q 2021 menjadi Rp 592 ribu di 1Q 2022.
Disisi lain, pendapatan [sebesar Rp 1,09 triliun] mencerminkan penurunan pendapatan sebesar 9,2% Y-o-Y, dikarenakan kasus Covid-19 yang dilaporkan pada 1Q 2021 jauh lebih tinggi (termasuk dari segi tingkat komplektisasnya) dibandingkan dengan situasi pada 1Q 2022. Kasus Covid-19 berkontribusi sebesar 11% dari pendapatan 1Q 2022, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 43% dari pendapatan di 1Q 2021. Peningkatan jumlah kasus Covid-19 juga tercermin dari peningkatan Pendapatan per Hari Rawat Inap dan per Kunjungan Rawat Jalan pada 1Q 2021 masing-masing sebesar Rp 4,42 juta dan Rp 690 ribu. Kedua metrik operasinal ini telah menurun sejelan dengan penurunan jumlah kasus Covid-19, seperti yang tercermin pada Pendapatan per Hari Rawat Inap serta Pendapatan per Kunjungan Rawat Jalan 1Q 2022, masing-masing Rp 4,107 juta dan Rp 592 ribu, mencerminkan penurunan 7,1% dan 14,2%.
Seperti yang diperkirakan sebelumnya, intensitas pendapatan yang lebih rendah (kasus Covid-19 yang lebih sedikit) pada 1Q 2022 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya mengakibatkan margin EBITDA yang menurun. Total beban gaji meningkat, melonjak dari Rp 186,9 miliar di 1Q 2021 menjadi Rp 211,1 miliar di 1Q 2022, meningkat 12,9% Y-o-Y. Akibatnya, Total Beban Usaha juga meningkat, dari Rp 194,1 miliar di 4Q 2021 menjadi Rp 219,9 miliar di 1Q22, naik 13,7% Y-o-Y. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi Margin Laba Bruto dan Margin EBITDA, masing-masing dari 53,9% menjadi 53,1%, dan dari 43,8% menjadi 39,9%. Laba Bersih sebesar Rp295,2 miliar dibukukan untuk tiga bulan pertama tahun 2022, mencerminkan Marjin Laba Bersih sebesar 27%, turun dari 31% yang tercatat di 1Q 2021.
Per 31 Maret 2022, Perseroan mempertahankan posisi kas bersih sebesar Rp2,4 triliun, dan telah membelanjakan Rp325,9 miliar untuk program pembelian kembali sahamnya, yang mewakili total 148,9 juta saham yang telah dibeli kembali selama kuartal pertama tahun 2022.
Strategi Pertumbuhan
Mitra Keluarga akan terus menambah kapasitas, baik melalui rencana perluasan rumah sakit greenfield dan brownfield:
Mitra Keluarga akan terus berkomitment untuk meningkatkan intensitas pendapatan melalui penerapan medis yang lebih kompleks dan terkini:
Sekilas PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
Perusahaan mendirikan rumah sakit pertamanya pada tahun 1989, dan pada saat ini memiliki dan mengoperasikan 26 rumah sakit, enam belas di antaranya berlokasi di wilayah Jabodetabek; ada lima di Jawa Barat, empat di Surabaya (Jawa Timur), dan satu di Tegal (Jawa Tengah). Mayoritas rumah sakit dilengkapi dengan ruang gawat darurat, klinik rawat jalan, bangsal rawat inap, ruang operasi, unit perawatan intensif dan apotek, serta fasilitas laboratorium dan radiologi. Mereka juga menawarkan layanan khusus, seperti kebidanan, pediatri, penyakit dalam, angioplasti, bedah ortopedi, dan bedah saraf.
Sejak awal yang sederhana, Perusahaan telah berkembang menjadi salah satu operator rumah sakit swasta terbesar di Indonesia, dengan jumlah pasien 2,5 juta pada tahun 2021; dalam hal kapasitas tempat tidur rumah sakit, terdapat 3.320 tempat tidur operasional per 31 Desember 2021. Perusahaan mempekerjakan sekitar 7.759staf medis dan non-medis, dengan sekitar 1.473 spesialis yang berpraktik di semua rumah sakitnya pada akhir tahun 2021.
Perseroan berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 2015. Dengan free float sebesar 38,14%, Perseroan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 29,9 triliun per 31 Desember 2021. (IDX: MIKA).