Penyakit Sifilis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
25 Mei 2023Penyakit sifilis adalah penyakit menular seksual yang menular melalui bakteri dengan adanya bercak yang menyebar di kulit tubuh.
Artikel
Ditulis oleh: Mitra Keluarga
Rabu, 23 Februari 2022
Menghirup asap rokok, baik secara konvensional maupun dari rokok elektrik (vape), merupakan salah satu kebiasaan yang sangat tidak sehat. Bukan hanya orang yang merokoknya saja yang akan terkena dampak, tetapi risiko kesehatan juga mengancam para perokok pasif.
Perokok pasif adalah orang di sekitar yang ikut menghirup asap tembakau orang lain. Asap dapat terhidup jika berada di dekat atau dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok.
Jika para perokok pasif ini terlalu sering menghirup asap rokok, maka risiko terkena kanker paru tak dapat dihindari lagi. Apa alasannya seseorang bisa tetap mengidap penyakit kanker paru sekalipun tidak merokok secara langsung?
Yuk, simak penjelasan secara rinci melalui artikel Mitra Keluarga berikut ini:
Baca juga: Fakta Seputar Kanker Paru: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Kanker paru-paru terjadi adanya mutasi sel di dalamnya. Perubahan sel tersebut disebabkan karena penderita menghirup udara yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Kalau Sahabat MIKA terlalu sering terpapar asap rokok secara terus-menerus, maka akan menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh. Sayangnya, hampir sebagian besar pasien kanker paru tidak sadar akan bahaya ini sekalipun ia bukanlah perokok.
Sahabat MIKA, yuk simak seperti apa pengaruh perokok pasif dalam meningkatkan risiko kanker paru berikut ini:
Terlalu sering menghirup asap rokok konvensional maupun rokok elektrik, sama dengan menghirup berbagai macam bahan kimia yang sifatnya beracun bagi tubuh.
Apalagi sebagian besar asap berbahaya tidak terlihat, mudah menyebar, dan bertahan di udara selama berjam-jam. Asap yang bertahan di udara dalam waktu lama bisa menumpuk di pakaian maupun dinding, yang mana dapat terhirup orang non perokok.
Risiko kanker paru yang menyerang para perokok pasif ternyata lebih tinggi dibandingkan perokok aktif.
Hal ini karena perokok aktif menghisap rokok langsung, yang mana dalam rokok tersebut terdapat filter.
Sementara perokok pasif menghirup asap dari rokok langsung tanpa filter. Belum lagi asap yang keluar dari paru-paru orang yang merokok.
Pada asap tembakau yang berasal dari rokok konvensional, terkandung sekitar 7.000 bahan kimia, yang diantaranya sangat berbahaya bagi kesehatan. Salah satu zat yang berbahaya ini adalah karsinogen yang dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Selain pada rokok tembakau, zat ini juga terkandung di dalam knalpot diesel, asbes, dan arsenik. Ketika perokok pasif menghirup racun karsinogen inilah yang dapat menyebabkan kanker paru.
Berdasarkan sejumlah penelitian pada perokok pasif, dikutip dari Cleveland Clinic, kerusakan yang disebabkan oleh asap rokok terjadi dalam waktu lima menit.
Lalu setelah lima menit terpapar asap rokok, arteri menjadi kurang fleksibel, seperti halnya terjadi pada orang yang sedang merokok.
Kemudian 20-30 menit, darah mulai menggumpal, dan timbunan lemak di pembuluh darah meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Dua jam terpapar asap rokok, detak jantung menjadi tidak teratur (aritmia) sehingga dapat berkembang dan memicu serangan jantung atau masalah jantung serius lainnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hubungan asap rokok dan kanker paru, simak Bincang Sehat MIKA “Perokok Pasif Rentan terkena Kanker paru” bersama dr. Anthony Dometrius Tulak, Sp. P-FCCPS, FIRS
Terlalu lama terpapar asap rokok setiap harinya, hanya akan mengancam kesehatan. Misalnya karena faktor pekerjaan yang membuat Sahabat MIKA harus berada di dekat kelompok perokok, dan mungkin sulit menghindari asap rokok setiap harinya.
Pada ibu hamil dan anak-anak yang sering menghirup asap rokok juga bisa membahayakan kesehatan.
Berikut ancaman penyakit yang mungkin akan menyebabkan atau memperburuk berbagai kondisinya, jika terlalu sering terkena paparan asap rokok:
Asap rokok memiliki risiko kesehatan yang juga berbahaya, tak hanya untuk ibu tetapi turut mempengaruhi janin yang dikandungnya. Pada ibu hamil terlalu sering terpapar asap rokok menimbulkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur atau kehamilan ektopik.
Sementara janin yang sering terpapar asap rokok, membuat jumlah oksigen yang seharusnya diperoleh bayi menjadi lebih rendah. Hal ini meningkatkan detak jantung janin atau menurunkan berat badan lahir.
Terpapar asap rokok yang terlalu sering, juga akan mempengaruhi perkembangan paru-paru bayi nantinya.
Paparan konstan dari asap rokok meningkatkan efek berbahaya bagi anak-anak.
Bahaya merokok di sekitar anak-anak lebih dari sekadar merusak kesehatan mereka melalui perokok pasif. Anak yang terlalu sering menjadi perokok pasif akan berisiko terkena penyakit seperti:
Baca juga: 11 Gejala Kanker Paru yang Tak Boleh Diabaikan
Sayangnya, tidak ada pengobatan untuk menghirup asap rokok orang lain. Tetapi ada cara untuk mengelola paparannya dan mengobati kondisi yang terkait dengan inhalasi asap rokok.
Jika Sahabat MIKA sering berada di dekat perokok pasif, maka dapat mengurangi bahayanya dengan sejumlah cara, seperti:
Ketika Sahabat MIKA sudah mengalami gejala yang mengarah pada kondisi kesehatan tertentu yang disebabkan oleh paparan asap rokok, maka bisa melakukan pengobatan sesuai diagnosa penyakitnya.
Tetapi, bagaimana untuk mengetahui adanya risiko penyakit jika Anda tidak atau belum merasakan gejala, padahal sering terpapar asap rokok?
Maka dari itulah, Jika Sahabat MIKA sering terpapar asap rokok karena lingkungan atau tempat kerja, maka konsultasikan dengan dokter dan melakukan medical check up.
Ketika sudah mengalami gejala tertentu, maka dokter mungkin melakukan pengujian air liur (ludah), urine, atau tes darah untuk mengetahui jumlah nikotin yang dihirup.
Jika diperlukan, tes fungsi paru juga bisa dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi yang berkaitan dengan bahaya asap rokok, seperti asma hingga kanker paru.
Untuk memudahkan ketika ingin melakukan janji temu dengan dokter, buat janji konsultasi terlebih dahulu secara online melalui website Mitra Keluarga. Sahabat MIKA juga bisa memanfaatkan layanan telemedicine yang dimiliki oleh Mitra Keluarga.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Mitra Keluarga,
life.love.laughter
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Alfaria Elia Rahma Putri
—-
Sumber rujukan:
Yuk, Mengenal Apa itu Perokok Pasif? (2019), from: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/yuk-mengenal-apa-itu-perokok-pasif
What is passive smoking? (2021), from: https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/smoking-and-cancer/what-is-passive-smoking
Secondhand Smoke: Dangers (2022), from: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10644-secondhand-smoke-dangers
Mengapa perokok pasif berisiko terkena kanker paru-paru? Ini penyebabnya (2019), from: https://kesehatan.kontan.co.id/news/mengapa-perokok-pasif-berisiko-terkena-kanker-paru-paru-ini-penyebabnya?page=all
Baca Juga
Penyakit Sifilis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
25 Mei 2023Penyakit sifilis adalah penyakit menular seksual yang menular melalui bakteri dengan adanya bercak yang menyebar di kulit tubuh.
Tips Diet Sehat dan Bugar Menurut Dokter Gizi
8 Mei 2023Ingin menurunkan berat badan dengan sehat dan benar? Yuk, ikuti tips diet sehat agar tubuh dan jiwa Sahabat MIKA tetap bugar dari sisi medis!
Manfaat Oralit pada Penyakit Diare untuk Mengganti Cairan Tubuh
10 April 2023Oralit adalah salah satu medikasi untuk mengganti cairan tubuh akibat penyakit diare. Selain itu, masih ada manfaat oralit untuk kesehatan tubuh. Apa...