Demensia, Alzheimer, dan pikun adalah istilah yang sering kali digunakan bergantian. Walaupun sama-sama gangguan yang menyerang otak, tetapi faktanya, Alzheimer berbeda dengan demensia atau pikun.

Demensia sendiri bukanlah sebuah penyakit melainkan kumpulan dari berbagai gejala gangguan otak, dan penyakit Alzheimer adalah salah satu penyakitnya.

Mengetahui apa saja perbedaan demensia dan Alzheimer sangatlah penting, baik bagi pasien, keluarga pasien, maupun pengasuh agar penanganan dan pengobatannya lebih tepat dan terukur.

Mari simak penjelasannya berikut ini, Sahabat MIKA!

Baca juga: Mengenal Penyakit Parkinson dan Gejala yang Harus Diwaspadai

Pengertian demensia dan Alzheimer

Secara umum demensia adalah istilah untuk kepikunan, yang merupakan gangguan otak yang berdampak pada kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Demensia sendiri terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah Alzheimer. Selain Alzheimer, jenis demensia lainnya adalah demensia vaskuler, dementia lewy body, dementia parkinson, dan lain sebagainya.

Adapun penyakit Alzheimer adalah salah satu bentuk demensia sekaligus menjadi penyebab paling umum dari demensia, terhitung 60-80% dari kasus demensia. Penyakit ini memiliki dampak yang ditargetkan pada bagian otak yang mengontrol kemampuan seseorang untuk berpikir, mengingat, dan berkomunikasi dengan bahasa.

Penyakit Alzheimer semakin memburuk seiring waktu dan memengaruhi memori, bahasa, dan pikiran.

Gejala demensia dan Alzheimer

Secara umum, gejala Alzheimer dan demensia dapat tumpang tindih karena keduanya dapat menyebabkan penurunan kemampuan berpikir, gangguan memori, gangguan komunikasi.

Meski demikian, ada beberapa perbedaan di antara gejala keduanya. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai perbedaan gejala demensia dan Alzheimer.

Gejala demensia

Gejala awal demensia cenderung ringan, yang seringkali dimulai dengan mudah lupa. Selanjutnya, gejala dapat berkembang secara progresif hingga tahap lanjut.

Berikut ini uraian gejala demensia:

Gejala awal	Gejala progresif	Gejala lanjut
Mudah lupa pada hal-hal yang sederhana Lupa waktu Tersesat pada arah yang sering dilalui	Semakin sulit mengingat Sering mengalami fase kebingungan Sering mengajukan pertanyaan berulang Kebersihan yang buruk Pengambilan keputusan yang buruk	Tidak mampu merawat diri sendiri Merasa kesulitan dengan waktu Kesulitan mengingat orang dan tempat yang dikenal Perubahan perilaku Depresi

Gejala Alzheimer

Sementara gejala awal Alzheimer yang paling umum adalah kesulitan mengingat informasi baru karena penyakit ini biasanya memengaruhi bagian otak yang terkait dengan pembelajaran terlebih dulu.

Pada tahap yang lebih lanjut, gejalanya menjadi lebih parah dan termasuk disorientasi, kebingungan, depresi, dan perubahan perilaku. Akhirnya pada stadium lanjut, berbicara, menelan dan berjalan pun menjadi sulit.

Ada beberapa gejala jenis demensia lain yang mirip dengan Alzheimer seperti dementia lewy body (LBD). Namun, pengidap LBD lebih cenderung mengalami gejala awal seperti halusinasi visual, kesulitan keseimbangan, dan gangguan tidur.

Sahabat MIKA, simak dan ketahui juga “Alzheimer, Demensia, dan Pikun Apa Bedanya?” dalam Bincang Sehat MIKA bersama dr. Devi Ariani Sudibyo, Sp.S (K) melalui video berikut:

Penyebab demensia dan Alzheimer

Gangguan memori yang dipengaruhi oleh faktor degeneratif atau pertambahan usia merupakan penyebab umum dari keduanya. Tetapi sebenarnya ada penyebab lain dari demensia dan Alzheimer, yaitu:

Penyebab demensia

Walaupun sering muncul di usia lanjut, tetapi demensia bukanlah bagian normal dari penuaan. Penyebab jenis demensia adalah kerusakan sel-sel otak yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi, yang dapat mempengaruhi pikiran, perilaku dan perasaan.

Setiap penyebab demensia menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak yang berbeda. Penyebab paling besar dari kasus demensia adalah penyakit Alzheimer yang bertanggung jawab atas sekitar 60 hingga 80 persen dari semua kasus demensia. Lalu disusul oleh Parkinson, dan Huntington.

Selain itu, penyebab lain dari demensia meliputi:

Infeksi, seperti HIV
Penyakit pembuluh darah
Pukulan
Depresi
Penggunaan obat kronis

Penyebab Alzheimer

Sementara itu, pada orang dengan penyakit Alzheimer, sel-sel otak mati dan koneksi antara sel-sel otak pun menjadi rusak. Salah satu gejala khasnya yaitu deposit protein abnormal di otak yang disebut plak dan serat. Plak dan serat ini berbelit kemudian berkembang dalam struktur otak. Hal inilah yang membuat sel-sel otak menjadi rusak.

Plak adalah kelompok protein padat yang dapat menghalangi komunikasi antar neuron. Sementara serat atau kusut adalah protein yang terpilin bersama yang menyebabkan kematian sel-sel otak yang sehat.

Melansir dari Alzheimer Indonesia, hingga saat ini tidak ada satu faktor penyebab penyakit Alzheimer. Tetapi kemungkinan merupakan kombinasi beberapa faktor seperti:

Usia, orang yang berusia 65 tahun ke atas lebih mungkin mengembangkan demensia dan alzheimer.
Faktor genetik, jika memiliki keluarga dengan Alzheimer ada kemungkinan Anda juga mengalaminya.
Faktor lain seperti perbedaan kromosom, orang dengan down syndrome dan memiliki riwayat cedera kepala berat atau leher (whiplash injuries).
Faktor gaya hidup seperti perokok dan konsumsi minuman beralkohol berlebihan.
Memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi atau diabetes.

Cara mengobati demensia dan Alzheimer

Lansia tidak selalu mengalami kepikunan, oleh karena caregiver dan keluarga harus waspada. Demensia lain bukan berarti tidak sembuh, tetapi harus terkontrol atau evaluasi berkala.

Sahabat MIKA harus segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis saraf atau dokter spesialis kesehatan kejiwaan saat mengalami salah satu atau beberapa gejala kepikunan maupun Alzheimer.

Sementara Alzheimer adalah penyakit terminal, dan tidak ada obat yang tersedia saat ini.

Namun, pasien memiliki pilihan untuk membantu mengelola gejala penyakit Alzeimer maupun demensia, meliputi:

Obat-obatan untuk kehilangan memori, perubahan perilaku, pengobatan depresi, dan perubahan tidur.
Pengobatan alternatif yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi otak atau kesehatan secara keseluruhan, seperti minyak kelapa atau minyak ikan
Pengobatan memakai teknologi bernama Trans Magnetic Stimulation menggunakan stimulasi pada otak.
Dalam beberapa kasus, mengobati kondisi yang menyebabkan demensia dapat membantu. Kondisi yang paling mungkin untuk merespon pengobatan termasuk demensia yang disebabkan oleh narkoba, tumor, gangguan metabolisme, dan hipoglikemia
Perhatian keluarga dan caregiver juga dapat membantu kesembuhan pasien.

Cara mencegah agar tidak terjadi kepikunan

Kepikunan adalah kondisi yang memang sulit dicegah karena seringkali sulit untuk mengetahui apa yang menjadi penyebabnya. Meski demikian, Sahabat MIKA bisa mengelola pola hidup sehat sejak usia produktif tanpa menunggu usia tua.

Apabila penderita memiliki risiko kardiovaskular, hipertensi, diabetes segera melakukan perawatan dengan baik. Sebab, apabila tidak maka hanya akan mempercepat dan memperberat demensia.

Adapun perubahan pola hidup yang dapat dilakukan antara lain:

Makan makanan sehat.
Jangan merokok.
Tetap pada berat badan yang ideal.
Lakukan aktivitas fisik dan olahraga.
Tetap waspada secara mental dengan mempelajari hobi baru, membaca, atau memecahkan teka-teki silang.
Tetap terlibat secara sosial, seperti menghadiri kegiatan komunitas, keagamaan, dan sebagainya.

Itulah informasi mengenai perbedaan Alzheimer, demensia, dan pikun yang dapat Mitra Keluarga sampaikan. Sebaiknya bicarakan dengan dokter jika Anda khawatir memiliki gejala demensia atau penyakit Alzheimer.

Memulai pengobatan dengan segera dapat membantu lebih memahami dan mengelola gejala yang mungkin akan dialami. .

Agar memudahkan ketika ingin melakukan janji temu dengan dokter, buat janji konsultasi tanpa antri terlebih dahulu secara online melalui website Mitra Keluarga.

Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Mitra Keluarga,

life.love.laughter

—

Sumber rujukan:

Alzheimer & Demensia (-), from: https://alzi.or.id/Alzheimer-demensia/

Dementia vs. Alzheimer’s Disease: What is the Difference?, from: https://www.alz.org/Alzheimers-dementia/difference-between-dementia-and-Alzheimer-s

Dementia and Alzheimer’s: What Are the Differences? (2021), from: https://www.healthline.com/health/Alzheimers-dementia/difference-dementia-Alzheimers

Alzheimer’s vs. Dementia (2020), from: https://www.webmd.com/Alzheimers/guide/Alzheimers-and-dementia-whats-the-difference

Preventing Dementia, from: https://stanfordhealthcare.org/medical-conditions/brain-and-nerves/dementia/prevention.html

Serupa Tak Tak Sama, Ini Perbedaan Demensia dan Alzheimer