Omicron dikenal sebagai varian COVID-19 yang sangat menular sehingga menjadi perhatian global saat ini. Akibat varian ini, sejumlah negara, termasuk Indonesia, mengalami lonjakan kasus.

Apalagi disebutkan kalau Omicron mendorong angka kematian harian di Amerika Serikat lebih tinggi dibandingkan varian Delta yang terjadi sebelumnya.

Benarkah varian Omicron ini berbahaya? Mari simak informasi menganai virus COVID-19 varian Omicron pada artikel berikut.

Baca juga: Macam-macam Tes COVID-19, Mana yang Sahabat MIKA Butuhkan?

Perbedaan varian Omicron dengan varian COVID-19 lainnya

Sebelumnya, tepatnya pada Juli 2021, Indonesia mengalami gelombang COVID-19 ke-2 yang divariasi oleh varian Delta. Saat itu varian Delta cukup mengkhawatirkan karena penularan yang sangat cepat, gejala penyakitnya juga berat, dan meningkatkan angka kematian yang tinggi.

Kali ini WHO sedang concern dengan varian yang sedang mendapatkan perhatian masyarakat umum. World Health Organization (WHO) menetapkan nama B.1.1.529 untuk varian virus Omicron ini.

Omicron termasuk varian baru yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan akhir 2021.

Jika dibandingkan dengan varian asli COVID-19 maupun Delta, Omicron terbilang signifikan dari sisi penularannya. Bahkan, penelitian membuktikan bahwa varian Omicron 5 kali lebih menular dibandingkan Delta.

Kabar baiknya, gejala yang ditimbulkan tidak seberat Delta untuk saat ini.

Meski begitu, orang yang tidak divaksinasi mungkin mengalami risiko yang jauh lebih tinggi daripada orang yang sudah melakukan vaksinasi sebelumnya.

Apakah Omicron berbahaya?

Jika dilihat dari gejalanya, varian Omicron tidak separah varian Delta. Bahkan, akhir-akhir ini sebagian besar pasien Omicron sudah tidak mengalami gejala hilangnya indera penciuman (anosmia).

Melansir dari Healthline, varian Omicron juga diketahui lebih kecil kemungkinannya menyebabkan kematian daripada varian Delta.

Meskipun beberapa orang mungkin masih memiliki penyakit yang parah, memerlukan rawat inap, dan dapat meninggal karena infeksi varian ini.

Varian baru seperti Omicron ini menjadi pengingat bahwa pandemi COVID-19 masih belum berakhir.

Berkurangnya gejala maupun tingkat kematian ini kemungkinan besar karena sudah banyak orang yang melakukan vaksinasi.

Berbeda dengan Juli 2021 yang menjadi gelombang 2 COVID-19, di mana pada ketika itu persebaran vaksin belum merata. Alhasil, ketika seseorang yang belum divaksin terkena COVID-19, maka gejala yang dialami menjadi lebih berat karena belum terbentuk antibodi.

Saat ini sebagian besar orang sudah vaksin dua kali, bahkan beberapa ada yang booster. Ketika seseorang sudah mendapatkan vaksin, maka antibodi sudah terbentuk. Inilah yang menyebabkan gejala yang dialami menjadi tidak terlalu berat.

Untuk itulah, sebagai langkah pencegahan dari varian Omicron, Sahabat MIKA sebaiknya melakukan vaksin booster jika sudah memenuhi syarat atau sesuai rekomendasi dokter.

Sahabat MIKA, yuk saksikan juga Bincang Sehat MIKA berjudul “Omicron Berbahaya Atau Tidak?" bersama dr. Mirsyam, Sp.P, FCCP, FAPSR pada tayangan berikut:

Gejala Omicron

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganalis varian Omicron dapat muncul dengan gejala yang mirip dengan varian sebelumnya. Meski pada varian ini, gejala cenderung lebih ringan.

Berikut ini gejala paling umum dari varian Omicron:

Batuk
Pilek dan hidung tersumbat
Rasa lelah
Sakit tubuh
Beberapa orang mengalami kehilangan rasa dan bau (anosmia), tetapi sebagian lagi tidak mengalaminya.
Sakit tenggorokan
Sakit kepala
Diare

Lakukan tes COVID-19 jika merasakan gejala

Jika Sahabat MIKA merasakan gejala yang mengarah pada COVID-19, sebaiknya segera lakukan tes, ya!

Pemeriksaan tes COVID-19 sangat diperlukan jika Sahabat MIKA merasa memiliki gejala seperti sakit tenggorokan, demam, batuk, maupun melakukan kontak dengan orang yang positif.

Pemeriksaan ini bisa melalui tes antigen maupun polymerase chain reaction (PCR). Mitra Keluarga menyediakan layanan tes COVID-19 yang lengkap, lho, Sahabat MIKA. Yuk, lakukan booking test COVID-19 secara online di Mitra Keluarga terdekat.

Kalau ternyata dari hasil pemeriksaan Sahabat MIKA dinyatakan positif COVID-19, segera lakukan karantina dan isolasi mandiri, ya!

Jangan lupa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan , mulai dari mencuci tangan, menghindari tempat ramai, menjaga jarak, dan memakai masker demi mencegah penyebarannya.

Punya keluhan lain seputar kesehatan atau ingin berkonsultasi dengan dokter? Yuk, buat janji konsultasi online melalui website Mitra Keluarga.

Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Sahabat MIKA!

Mitra Keluarga,

life.love.laughter

Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Alfaria Elia Rahma Putri

-----

Sumber rujukan:

Update on Omicron (2021), from: https://www.who.int/news/item/28-11-2021-update-on-omicron

Omicron Variant: What You Need to Know (2022), from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/variants/omicron-variant.html

How bad is Omicron? What scientists know so far (2021), from:
https://www.nature.com/articles/d41586-021-03614-z

5 Hal yang Perlu Diketahui dari Varian Omicron (2022), from: https://indonesiabaik.id/infografis/5-hal-yang-perlu-diketahui-dari-varian-omicron

Apakah Virus COVID-19 Varian Omicron Berbahaya?