6 Penyebab Kejang pada Usia Dewasa dan Penanganannya
7 Juli 2022Kejang merupakan kondisi yang sangat serius, sehingga tidak boleh diabaikan. Ketahui penyebab kejang pada usia dewasa dan penanganannya.
Artikel
Ditulis oleh: Mitra Keluarga
Kamis, 10 Februari 2022
Kanker serviks menempati urutan ke-2 sebagai jenis kanker yang paling banyak dialami oleh perempuan di Indonesia. Tercatat ada 40.000 kasus baru kanker serviks setiap tahunnya yang menyerang perempuan di Tanah Air.
Penyakit ini bisa menyerang pasien pada usia berapa pun. Semakin bertambah usia, risiko seseorang mengalami kanker leher rahim ini pun menjadi semakin besar.
Penyebab utama tingginya angka pasien kanker leher rahim ini tak lain karena minimnya kesadaran akan bahaya penyakit satu ini. Apalagi, pada stadium awal kanker serviks cenderung tidak bergejala.
Meski begitu, kanker serviks adalah satu-satunya kanker yang dapat dicegah dan didiagnosis sejak dini, salah satunya melalui tes pap smear.
Jika diagnosis lebih awal, maka tingkat penyembuhannya pun akan lebih tinggi.
Sahabat MIKA, berikut ini fakta-fakta mengenai kanker serviks, mulai dari bahayanya, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya.
Baca juga: Leukemia (Kanker Darah)- Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Kanker serviks atau nama lainnya kanker leher rahim, merupakan suatu keganasan yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Serviks sendiri terletak di sepertiga bagian bawah uterus, berbentuk silindris dan menonjol.
Sebagian besar kasus kanker leher rahim disebabkan oleh adanya infeksi dari virus Human Papilloma Virus (HPV) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
Saat seseorang terkena HPV, sistem kekebalan tubuh sebenarnya bisa mencegah virus agar tidak membahayakan.
Sayangnya, pada sebagian orang lainnya, virus ini bertahan selama bertahun-tahun sehingga menyebabkan sejumlah sel serviks menjadi sel kanker.
Inilah pentingnya bagi Sahabat MIKA menerima vaksin yang dapat melindungi diri dari infeksi HPV.
Kanker serviks stadium awal kemungkinan besar tidak ada gejala. Adapun gejala kanker serviks yang lebih dari stadium 1 ditandai oleh beberapa ciri, seperti:
Ketika Sahabat MIKA sudah merasa mengalami ciri-ciri kanker serviks tersebut, sebaiknya segera mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Jangan mengabaikan gejala yang muncul karena bisa memperburuk kondisi sehingga Sahabat MIKA bisa kehilangan kehilangan kesempatan untuk memperoleh perawatan yang efektif.
Hampir sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi dari virus Human Papilloma Virus (HPV). Kanker leher rahim dimulai ketika sel-sel sehat di serviks mengalami perubahan (mutasi) pada DNA.
Selain virus HPV, ada faktor risiko yang dapat meningkatkan kanker serviks antara lain:
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kanker serviks adalah jenis kanker terbanyak pada urutan nomor 2 di Indonesia.
Bagi perempuan kanker serviks sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian terutama jika terlambat mendapatkan penanganan.
Mortalitas, atau angka kematiannya sendiri mencapai 50%. Hal ini karena kanker serviks dapat menyerap organ-organ yang penting di dalam tubuh.
Sahabat MIKA, simak juga sesi Bincang MIKA berjudul Yuk Cegah Kanker Serviks Sejak Dini bersama dr. Henny M.A.R.Putri Sp.OG K.Onk MSc. mengenai kanker serviks dan langkah untuk mencegahnya pada tayangan berikut:
Ketika Sahabat MIKA mengalami gejala yang mengarah pada kanker leher rahim, maka ada beberapa jenis pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan.
Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui secara apakah benar Anda menderita kanker serviks, tingkat keparahan (stadium), dan penyebarannya.
Setelah dokter mengkonfirmasi gejala dan tanda yang Sahabat MIKA alami, maka prosedur selanjutnya melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis kanker serviks. Berikut ini pilihan pemeriksaan untuk mendiagnosa kanker serviks:
Tes skrining ini dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mendiagnosa sel prakanker yang mungkin di kemudian hari dapat berkembang menjadi kanker serviks.
Sahabat MIKA bisa memilih metode skrining berikut ini:
Jika hasil diagnosis awal ternyata mengarah ke kanker serviks, maka dokter mungkin akan mengarahkan Sahabat MIKA untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Berikut ini beberapa pilihan diagnosis lanjutan kanker leher rahim:
Ketika seseorang mengalami kanker leher rahim, maka akan muncul pertanyaan apakah penderita kanker serviks bisa sembuh?
Sahabat MIKA bisa melakukan ragam pengobatan kanker serviks yang disesuaikan dengan tingkat keparahan atau stadiumnya, antara lain:
Operasi kanker serviks hanya bisa dilakukan pada kanker serviks stadium awal saja. Prosedur operasi ini dilakukan dengan cara menghilangkan jaringan kanker tersebut.
Radioterapi juga dilakukan pada tahap awal kanker leher rahim. Biasanya, prosedur radioterapi juga bisa dikombinasikan dengan operasi maupun kemoterapi tergantung tingkat keparahannya.
Kemoterapi dikenal sebagai metode pengobatan kanker, termasuk kanker leher rahim. Metode ini dapat digunakan sebagai pengobatan tunggal maupun dikombinasikan dengan radioterapi.
Metode histerektomi atau mengangkat rahim hanya dilakukan ketika kanker sudah terdeteksi dalam kondisi yang parah.
Pasien yang sudah melalui prosedur ini sudah tidak bisa hamil lagi dan mengalami menopause dini, meskipun usianya belum mencapai 45 tahun.
Baca juga: Fakta Seputar Kanker Paru - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Kabar baiknya, Sahabat MIKA, kanker serviks termasuk satu-satunya kanker yang dapat dicegah.
Nah, kanker ini dapat dicegah melalui dua cara:
Sahabat MIKA juga sangat perlu untuk menjalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi untuk mencegah berbagai jenis penyakit, termasuk kanker leher rahim.
Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang kandungan beta karotennya cukup banyak, vitamin C dan E.
Selain itu, Anda juga sebaiknya menghindari berhubungan intim saat usia dini dan bergonta-ganti pasangan hubungan intim.
Jika Anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV sebagai pencegahan utama.
Tetapi ketika Sahabat MIKA sudah melakukukan hubungan seksual lebih dari 3 tahun, maka pemeriksaan pap smear minimal selama 2 tahun sekali sangatlah diperlukan.
Segera lakukan pemeriksaan pap smear maupun vaksin HPV di Mitra Keluarga terdekat.
Atau Anda memiliki keluhan kesehatan dan ingin berkonsultasi dengan dokter? Buat janji konsultasi secara online melalui website Mitra Keluarga!
Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Sahabat MIKA!
Mitra Keluarga,
life.love.laughter
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Alfaria Elia Rahma Putri
—
Sumber rujukan:
Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks, Kementerian Kesehatan (-), from http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKServiks.pdf
Cervical cancer (2021), from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cervical-cancer/symptoms-causes/syc-20352501
What is cervical cancer? (2021), from (https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/cervical-cancer
Basic Information About Cervical Cancer (2021) https://www.cdc.gov/cancer/cervical/basic_info/index.htm
Kenali Gejala Kanker Serviks Sejak Dini (2016), from http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/kenali-gejala-kanker-serviks-sejak-dini
Baca Juga
6 Penyebab Kejang pada Usia Dewasa dan Penanganannya
7 Juli 2022Kejang merupakan kondisi yang sangat serius, sehingga tidak boleh diabaikan. Ketahui penyebab kejang pada usia dewasa dan penanganannya.
Jadi Silent Killer, Kenali Faktor Risiko dan Pencegahan Hipertensi
6 Juli 2022Sahabat MIKA, yuk kenali apa saja faktor risiko hipertensi yang sebaiknya dihindari agar tidak menjadi silent killer serta upaya pencegahannya!
Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil, Ini Tanda dan Penyebabnya
5 Juli 2022Diabetes Melitus Gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan. Ketahui tanda, penyebab dan faktor risiko, hingga pengobatannya.