Ketahui Seputar Manfaat dan Persiapan Medical Check Up
27 Januari 2023Medical Check Up adalah prosedur untuk mengetahui kondisi kesehatan seluruh tubuh. Simak lebih lanjut manfaat dan persiapan MCU di sini.
Artikel
Ditulis oleh: Mitra Keluarga
Rabu, 9 Februari 2022
Kanker paru menjadi salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia, baik pada pria maupun wanita, dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker.
Kanker ini wajib untuk diwaspadai, terlebih Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) mencatat kanker paru-paru di Indonesia berada pada urutan ketiga dengan jumlah 34.783 kasus (8,8% dari total kasus) pada tahun 2020.
Sahabat MIKA, mari kenali lebih dalam mengenai kanker paru, ciri-cirinya, pengobatan, hingga bagaimana cara deteksi dini pada artikel berikut ini.
Baca juga: Leukemia (Kanker Darah) - Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Kanker paru adalah semua penyakit keganasan pada jaringan paru yang berasal dari sel-sel di dalam paru-paru (primer) maupun keganasan dari luar paru (metastasis).
Sebagian besar kanker yang juga disebut dengan karsinoma bronkogenik memang berasal dari dalam organ paru. Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki, atau saluran udara besar yang masuk ke paru-paru.
Kanker paru tidak hanya terjadi di paru-paru tetapi juga di rongga thorax alias mediastinum yaitu rongga di antara kedua paru kanan kiri.
Selain itu, kanker ini juga bisa berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.
Dua tipe utama dari jenis kanker ini adalah kanker paru sel kecil atau small cell lung cancer (SCLC) dan non-small cell lung cancer (NSCLC).
Berikut ini penjelasan terkait jenis kanker paru:
Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil dapat menyerang perokok maupun perokok pasif. Sekelompok kanker paru ini berperilaku sama, dengan gejala batuk yang tidak sembuh, sesak napas, penurunan berat badan, atau batuk darah.
Ada beberapa tipe kanker NSCLC, diantaranya:
Ketika Sahabat MIKA terdeteksi jenis NSCLC, pilihan pengobatan yang dapat dilakukan yaitu bedah, radiasi, kemoterapi, dan terapi target.
Pengobatan yang dijalani akan sangat tergantung pada stadium penyakit, gejala umum yang dialami, komorbiditas, hingga cost-effectiveness.
SCLC adalah penyakit di mana sel-sel ganas (kanker) terbentuk di jaringan paru-paru. Faktor risiko yang paling utama dari jenis kanker SCLC adalah merokok dengan tanda utama berupa batuk dan sesak napas.
Tes dan prosedur yang memeriksa paru-paru digunakan untuk mendiagnosis dan stadium kanker paru-paru sel kecil.
Untuk jenis Kanker Paru jenis Karsinoma Sel Kecil (KPKSK), terdapat dua kelompok umum, yaitu:
Faktor risiko laki-laki lebih dari 50 tahun dengan riwayat merokok yang kuat. Meski begitu, kanker paru dapat disebabkan oleh mutasi genetik sehingga pasien perempuan atau pasien yang tidak merokok (perokok pasif) juga bisa terkena penyakit ini.
Selain itu, kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang yang sering terpapar zat kimia di lingkungan kerjanya.
Ada sejumlah faktor lainnya yang memicu peningatan risiko kanker paru, diantaranya:
Simak juga Bincang Sehat MIKA tentang kanker paru bertajuk “Biang Keladi Kanker Paru Adalah Merokok?” bersama dr. Mirsyam, Sp.P, FCCP, FAPSR pada tayangan berikut:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kebiasaan yang dapat memicu penyakit kanker paru paru adalah merokok. Bahkan, sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita disebabkan oleh asap rokok.
Jika Anda merupakan perokok aktif yang kuat, maka semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10-15% pada pria dan 5% pada wanita), disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja.
Penyebab lainnya yaitu paparan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang di lingkungan kerja, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
Sementara itu, paparan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru, masih belum ditemukan secara pasti.
Kemudian, sejumlah pasien kanker paru-paru juga memiliki riwayat adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
Terkadang, kanker paru (terutama adenokarsinoma) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Gejala umum yang hampir mirip yaitu batuk, nyeri dada, dan juga sesak napas.
Selain itu, gejala kanker paru-paru tergantung kepada jenis, lokasi dan cara penyebarannya.
Berikut ini beberapa gejala umum yang dialami oleh pasien kanker paru adalah sebagai berikut:
Baca juga: 11 Gejala Kanker Paru yang Tak Boleh Diabaikan
Jika seseorang, terutama perokok dengan usia lebih dari 50 tahun, mengalami batuk yang menetap atau gejala paru-paru lainnya, maka terdapat kemungkinan terjadinya kanker paru-paru.
Diagnosis dini cenderung sulit untuk dilakukan karena gejala bisa timbul sebelum terjadi kelainan pada paru-paru. Pada stadium awal, terutama pada karsinoma sel kecil, kanker paru-paru bisa menyebar melalui aliran darah menuju ke hati, otak, kelenjar adrenal dan tulang.
Jika ini yang terjadi, Sahabat MIKA bisa mengalami sejumlah gejala seperti nyeri tulang, gagal hati, kebingungan, dan kejang yang bisa timbul sebelum terjadinya berbagai kelainan paru-paru.
Seseorang yang tidak menunjukan gejala apapun, bisa saja terkena kanker paru-paru ketika ditemukannya bayangan pada rontgen dada.
Dokter bisa meminta pasien dengan gejala kanker paru untuk melakukan pilihan dari pemeriksaan berikut ini:
Lalu, apakah kanker paru paru bisa sembuh? Sekitar 25-40% penderita tumor yang terisolasi dan tumbuh secara perlahan, memiliki harapan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis.
Penderita ini harus melakukan pemeriksaan rutin karena kanker paru-paru kambuh kembali pada 6-12% penderita yang telah menjalani pembedahan.
Artinya, Sahabat MIKA yang terdiagnosis kanker paru masih bisa sembuh jika mendapatkan penanganan yang tepat dan penyakit sudah terdeteksi lebih dini.
Adapun pilihan pengobatan kanker paru-paru diantaranya:
Pada beberapa pasien, maka diperlukan pembedahan pada kanker selain karsinoma sel kecil yang belum menyebar.
Sekitar 10-35% kanker bisa diangkat melalui pembedahan, tetapi pembedahan tidak selalu membawa kesembuhan.
Sebelum Anda melalui proses operasi, diperlukan tes fungsi paru-paru. Tujuannya untuk menentukan apakah paru-paru yang tersisa masih bisa menjalankan fungsinya dengan baik atau tidak.
Jika ternyata hasilnya buruk, maka pembedahan tidak mungkin dilakukan. Selain itu, pembedahan juga tidak perlu dilakukan apabila:
Metode penyembuhan kanker berikutnya yaitu dengan terapi penyinaran. Jenis pengobatan ini dilakukan apabila pasien tidak dapat menjalani pembedahan karena memiliki penyakit lain atau keadaan yang serius.
Terapi penyinaran ini bukan untuk penyembuhan melainkan untuk memperlambat pertumbuhan kanker. Selain itu, terapi ini dipilih untuk mengurangi nyeri otot, penekanan saraf tulang belakang, dan sindroma vena kava superior.
Namun, ada beberapa efek samping dari pilihan metode terapi penyinaran, yaitu menyebabkan peradang paru-paru (pneumonitis karena penyinaran), dengan gejala berupa batuk, sesak nafas dan demam.
Kemoterapi dilakukan ketika kanker, terutana karsinoma sel kecil telah menyebar ke bagian tubuh lainnya, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pembedahan.
Terkadang, kemoterapi ini disetai terapi penyinaran.
Penderita kanker paru-paru banyak yang mengalami penurunan fungsi paru-paru. Sahabat MIKA bisa mengurangi efek samping gangguan pernafasan dengan melakukan terapi oksigen dan pemberian obat yang melebarkan saluran udara (bronkodilator).
Paru-paru merupakan organ yang memiliki fungsi penting pada sistem pernapasan yang harus dijaga kesehatannya. Sayangnya, penyakit kanker paru tidak ada screening layaknya pap smear yang bisa mendeteksi adanya kanker serviks.
Hal ini membuat banyak pasien kanker paru baru menemukan dirinya terkena di stadium akhir dengan kondisi batuk darah, nyeri dada hebat, dan sesak napas. Apalagi kanker paru stadium 1-2 biasanya tidak memiliki gejala.
Maka dari itulah, Sahabat MIKA disarankan melakukan Medical Check Up secara rutin atau CT Scan dengan dosis kecil 6 bulan sekali.
Dapatkan harga spesial untuk Medical Check Up di Mitra Keluarga terdekat yang ada di wilayahmu, yuk Sahabat MIKA!
Demikian informasi mengenai kanker paru-paru yang dapat disampaikan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dan buat janji konsultasi di Mitra Keluarga agar Anda bisa mendapatkan penanganan yang lebih cepat dan tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Sahabat MIKA!
Mitra Keluarga,
life.love.laughter
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Alfaria Elia Rahma Putri
----
Sumber rujukan:
Kanker Paru Kementerian Kesehatan (2017),from: http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PNPKParu.pdf
Lung cancer (2021), from: https://www.nhs.uk/conditions/lung-cancer/
Lung cancer (2021), from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lung-cancer/symptoms-causes/syc-20374620
What Is Lung Cancer? (2021), from: https://www.cdc.gov/cancer/lung/basic_info/what-is-lung-cancer.htm
Gejala Kanker Paru yang Sering Diabaikan (2018), from: http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-penyakit/gejala-kanker-paru-yang-sering-diabaikan
Baca Juga
Ketahui Seputar Manfaat dan Persiapan Medical Check Up
27 Januari 2023Medical Check Up adalah prosedur untuk mengetahui kondisi kesehatan seluruh tubuh. Simak lebih lanjut manfaat dan persiapan MCU di sini.
Kenali Faktor Risiko Hipertensi dan Pencegahannya
16 Januari 2023Sahabat MIKA, yuk kenali apa saja faktor risiko hipertensi yang sebaiknya dihindari agar tidak menjadi silent killer serta upaya pencegahannya!
10 Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner yang Wajib Diwaspadai
13 Januari 2023Penyakit Jantung Koroner (PJK) masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Simak cara mencegah penyakit jantung berikut ini.