6 Penyebab Kejang pada Usia Dewasa dan Penanganannya
7 Juli 2022Kejang merupakan kondisi yang sangat serius, sehingga tidak boleh diabaikan. Ketahui penyebab kejang pada usia dewasa dan penanganannya.
Artikel
Ditulis oleh: Mitra Keluarga
Senin, 14 Februari 2022
Asma adalah suatu penyakit saluran napas yang bisa menyerang siapapun, termasuk anak-anak. Kondisi ini ditandai oleh tiga hal, yaitu menciutnya saluran napas, pembengkakan selaput lendir saluran napas, dan pengeluaran lendir yang berlebihan.
Ketiga hal tersebut akan memicu terjadinya penyempitan saluran napas. Asma yang terjadi pada anak memiliki gejala yang berbeda dengan orang dewasa.
Sahabat MIKA, yuk kenali informasi seputar asma pada anak pada artikel berikut.
Baca juga: Apakah Virus COVID-19 Varian Omicron Berbahaya?
Perbedaan asma yang dialami oleh anak-anak dan dewasa adalah dari konsistensi gejala yang dirasakannya. Biasanya, orang dewasa akan mengalami gejala asma lebih konsisten sehingga terkadang memerlukan pengobatan harian untuk meredakannya.
Sementara itu, gejala asma yang dialami oleh anak cenderung tidak teratur. Namun, baik pada orang dewasa maupun anak, asma dapat memicu sesak.
Selain sesak, ada sejumlah ciri-ciri asma pada anak lainnya yang harus diketahui oleh orang tua, antara lain:
Penyebab utama asma pada anak biasanya karena faktor genetik yang terjadi ketika dalam keluarga ada beberapa anggota keluarga yang menderita asma. Selain faktor genetik, ada hal-hal lain yang bisa menjadi pemicu asma pada anak, yaitu:
Yuk, simak juga Bincang MIKA berjudul "Asma dan Mitos yang Perlu Diketahui" bersama dr.Vivi Putri Lesmana, Sp.P melalui tayangan berikut :
Orang tua yang menemukan bahwa anak mereka mengalami asma, tentu akan merasa khawatir. Lalu, apakah asma pada anak bisa disembuhkan?
Asma dapat sembuh jika gejalanya dapat mengendalikan asma agar tidak timbul. Bahkan, penelitian menyebutkan bahwa 80% asma pada anak tidak menimbulkan gejala lagi ketika mereka berlanjut usia remaja. Sayangnya, 20% penyakit asma yang dialami anak, anak berlanjut sampai mereka dewasa.
Berikut ini pengobatan asma pada anak:
Menentukan berat dan ringannya asma pada anak sangatlah penting demi menentukan jenis pengobatan. Terdapat 4 tingkatan asma yang bisa dibedakan berdasarkan tingkat kekambuhannya, yaitu:
Asma pada anak lebih sering berbentuk intermiten dan persisten ringan. Untuk mengetahui derajat keparahannya, Sahabat MIKA perlu melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang seperti rontgen dada.
Jika anak berusia 6 tahun atau lebih, dokter juga mungkin menjalani tes paru sederhana yang disebut spirometri. Tes ini bertujuan untuk mengukur jumlah udara di paru-paru anak dan seberapa cepat ia bisa mengeluarkannya.
Ketika sudah dipastikan bahwa anak menderita asma, maka pemberian pengobatan dilanjutkan. Pengobatan asma bertujuan melebarkan saluran napas, mengurangi pembengkakan, dan mengencerkan serta mengeluarkan lendir.
Ada dua jenis obat asma untuk anak, yaitu controller untuk mencegah kambuhnya gejala asma dan reliever untuk meredakan gejala asma dengan cepat ketika kambuh.
Biasanya anak-anak akan diberikan obat dalam bentuk hirup memakai dengan alat bantu, seperti nebulizer dan inhaler.
Bila anak Anda sudah sangat bergantung kepada pengobatan, hingga lebih dari 4 kali sehari, itu tandanya harus berkonsultasi dengan dokter karena ada kemungkinan gejalanya semakin parah. Jika dibiarkan, asma dapat menyebabkan sesak napas mendadak yang sangat hebat. Hal ini membuat si Kecil kekurangan oksigen, biru sekitar mulut, kejang, tidak sadar, bahkan dapat memicu kematian.
Sahabat MIKA, ada beberapa tanda bahaya yang harus diketahui orang tua yang memiliki anak dengan penyakit asma. Jika salah satu dari gejala ini terjadi, sebaiknya segera membawa anak ke rumah sakit.
Tanda bahaya asma pada anak yang dimaksud, diantaranya:
Setelah mengetahui bahwa si Kecil mengalami asma, sebaiknya melakukan pencegahan agar asma tidak kambuh. Berikut hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindari kekambuhan asma:
Jika anak Anda menunjukan tanda-tanda asma, maka sebaiknya menghindari faktor pemicu atau pencetus asma, seperti:
Aktivitas fisik yang berlebihan dapat memicu anak asma kambuh sehingga ia mengalami gejala seperti mengalami batuk hebat dan sesak nafas selama berlari-lari.
Meski harus menghindari aktivitas dan olahraga fisik yang berlebihan, bukan berarti anak tidak boleh melakukan olahraga. Anak bisa berolahraga dengan syarat diantaranya:
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat membuat gejala asma semakin buruk. Bahkan, obesitas pada anak bisa memicu masalah kesehatan lainnya yang tentu berbahaya bagi si Kecil.
Untuk itulah, selalu jaga berat badan anak. Pastikan anak hanya mengonsumsi makanan sehat dan menjalani gaya hidup sehat agar berat badan selalu ideal.
Asma pada anak dapat semakin buruk jika udara dingin dan kering. Sahabat MIKA sebaiknya selalu menjaga suhu udara di rumah, terutama kamar anak agar tetap stabil.
Jangan lupa untuk selalu membersihkan rumah, termasuk jika menggunakan Air Conditioner (AC) atau kipas angin agar tidak ada debu dan alergen pencetus asma.
Ketika tiba waktu kontrol, Sahabat MIKA tidak boleh menundanya, ya. Selalu melakukan pemeriksaan secara teratur agar bisa mengetahui perkembangan asma pada anak.
Jangan abaikan tanda-tanda bahwa asma anak sudah mulai tidak terkendali, seperti terlalu sering menggunakan inhaler.
Jika Sahabat MIKA khawatir untuk mendatangi rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain di tengah pandemi COVID-19, Sahabat MIKA juga bisa memanfaatkan telekonsultasi di Mitra Keluarga. Nikmati kemudahan membuat konsultasi dengan dokter spesialis secara online melalui website Mitra Keluarga.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Sahabat MIKA!
Mitra Keluarga,
life.love.laughter
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Alfaria Elia Rahma Putri
---
Sumber rujukan:
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1023/Menkes/SK/XI/2008 Tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Asma (2008), from: http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2018/04/Keputusan_Menteri_Kesehatan_RI_Tentang_Pedoman_Pengendalian_Asma1.pdf
Asthma in Children (2008), from: https://medlineplus.gov/asthmainchildren.html
Childhood Asthma (2021), from: https://www.webmd.com/asthma/children-asthma
Childhood asthma (2021, from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-asthma/symptoms-causes/syc-20351507
Asma pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Menanganinya (2020), from: https://www.alodokter.com/menangani-asma-pada-anak
Baca Juga
6 Penyebab Kejang pada Usia Dewasa dan Penanganannya
7 Juli 2022Kejang merupakan kondisi yang sangat serius, sehingga tidak boleh diabaikan. Ketahui penyebab kejang pada usia dewasa dan penanganannya.
Jadi Silent Killer, Kenali Faktor Risiko dan Pencegahan Hipertensi
6 Juli 2022Sahabat MIKA, yuk kenali apa saja faktor risiko hipertensi yang sebaiknya dihindari agar tidak menjadi silent killer serta upaya pencegahannya!
Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil, Ini Tanda dan Penyebabnya
5 Juli 2022Diabetes Melitus Gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan. Ketahui tanda, penyebab dan faktor risiko, hingga pengobatannya.